PEMKOT TASIKMALAYA GELAR REMBUK STUNTING 2025, TEKANKAN KOMITMEN KOLEKTIF UNTUK GENERASI EMAS TANPA STUNTING

Tasikmalaya – Selasa, 15 Juli 2025. Pemerintah Kota Tasikmalaya menggelar acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Tasikmalaya Tahun 2025 di Aula Bale Kota. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi, S.T., MBA, dan dihadiri oleh unsur pimpinan DPRD, Forkopimda, para pejabat daerah, akademisi, organisasi profesi, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen pentahelix yang menjadi bagian penting dalam percepatan penurunan angka stunting di Kota Tasikmalaya.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan bahwa stunting merupakan isu serius yang tidak hanya berkaitan dengan tinggi badan anak, tetapi juga menyangkut masa depan bangsa. “Stunting berdampak pada aspek fisik, kognitif, dan emosional anak. Karena itu, upaya menurunkan angka stunting bukan sekadar target statistik, melainkan bentuk nyata investasi masa depan menuju Generasi Emas Indonesia 2045,” ujar Viman.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya tercatat sebesar 19,6%. Pemerintah Kota menargetkan penurunan menjadi 18,31% pada akhir 2025 dan 17,02% pada 2026. Target ini akan dicapai melalui strategi intervensi spesifik dan sensitif, di antaranya:
1. Edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja putri dan calon pengantin.
2. Pendampingan gizi ibu hamil dan distribusi tablet tambah darah.
3. Penguatan Posyandu dengan kader terlatih dan alat ukur memadai.
4. Dukungan menyeluruh bagi ibu menyusui dan konselor laktasi.
5. Rehabilitasi gizi anak stunting berbasis keluarga dan kunjungan rumah rutin.
Wali Kota juga menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan monitoring. "Kami akan memperkuat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), memastikan penganggaran yang terencana, meningkatkan kapasitas kader dan penyuluh, serta mengembangkan dashboard pemantauan stunting berbasis kelurahan," tambahnya.
Sejumlah inovasi daerah dalam pengentasan stunting juga mendapat apresiasi, di antaranya Geber Cating (Gerakan Bersama Cegah Stunting), Bakul Tasik (Berbagi Kumpulan Makanan di Kota Tasikmalaya), Genting (Gerakan Masyarakat Cegah Stunting), Tasik Bageur (Janjian Bersama Berbuat Baik), Tekan Chating (Tepung Ikan Cegah Stunting), dan GPS (Gerakan Peduli Stunting).
Mengakhiri sambutannya, Wali Kota Viman mengajak seluruh pihak menjadikan penurunan stunting sebagai gerakan moral bersama. “Gerakan yang lahir dari kesadaran, digerakkan oleh kepedulian, dan ditujukan untuk masa depan yang lebih sehat.”
Sumber : Humas Kominfo
SHARE: